0

PARAPHRASING AND SUMMARISING

  1. Original Text : He said that the registration would be open from Monday to Friday with destination cities in West Java, Central Java and East Java
    Paraphrasing Text : He said that the enlistment would be open from Monday to Friday with goal urban areas in West Java, Central Java and East Java

    (https://bit.ly/2I1Bmdl – The Jakarta Post, Monday, May 7th 2018)

  2. Original Text : There are 1.8 billion Muslims around the world, amounting to around 27 percent of the global population.
    Paraphrasing Text : There are 1.8 billion Muslims around the globe, adding up to around 27 percent of the worldwide populace.

    (https://bit.ly/2HUWKVz – The Jakarta Post, Wednesday, May 2nd 2018)

  3. Original Text : Irfan said Komariah’s decision was made without intimidation from any party.
    Paraphrasing Text : Irfan said Komariah’s choice was made without terrorizing from any group.

    (https://bit.ly/2FTBrh0 – The Jakarta Post, Sunday, May 6th 2018)

 

0

Area Pengendalian TI

Area Pengendalian TI ada 15, yaitu:

1. Integritas Sistem
  • Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user.
  • Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yang auditable.
  • Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan.
  • Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan.
  • Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan.
  • Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh.
2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
  • Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem.
  • Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
  • Hal-hal tersebut didokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan.
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
  • Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap S/W aplikasi dan S/W sistem.
  • Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery
  • Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran).
  • Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).
5. Contigency Planning
  • Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman.
  • Terhadap fasilitas pemrosesan SI.
  • Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W, dan sebagainya.
6. System S/W Support
  • Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi. Dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya.
  • Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (System Wide Logical Security).
7. Dokumentasi
  • Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem.
  • Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi.
  • Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.
8. Pelatihan atau Training
  • Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya.
  • Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.
9. Administrasi
  • Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggung jawab fungsional, job description, sejalan dengan metode job accounting dan/atau charge out yang digunakan.
  • Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
  • Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi.
  • Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan.
  • Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi.
11. Operasi
  • Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO.
  • Review atas kelompok SO berdasarkan job scheduling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi.
  • Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.
12. Telekomunikasi
  • Review terhadap logical and physical access controls.
  • Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi Electronic Data Intercharge (EDI).
  • Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.
13. Program Libraries
  • Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development.
  • Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14. Application Support (SDLC)
  • Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem.
  • Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen.
  • Proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
  • Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.
15. Pengendalian Mikrokomputer
  1. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki.
  2. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.
0

KONSEP PROSES PENCAPAIAN TUJUAN

Konsep Proses Pencapaian Tujuan merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan. Efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.

Dengan konsep Proses Pencapaian Tujuan, disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi pada lapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumen yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar.

Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisasi masing-masing.

Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

0

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

DEFINISI COBIT

COBIT (Control Objectives for Information Technology) adalah kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan dalam suatu organisasi. COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). Continue reading

0

REVIEW FILM BIG HERO 6

Big Hero 6 adalah film 3D superhero animasi komputer yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios. Film ini dirilis pada 7 November 2014 oleh Walt Disney Pictures.

24cf618181d1b7d5a54bb05b0a78bf1c.jpg

Di Kota Fransokyo, Hiro Hamada adalah seorang anak jenius ahli robotik yang telah lulus SMA di usia 14 tahun. Di kota metropolitan San-Fransokyo Hiro menghabiskan kesehariannya bergabung dalam pertarungan robot illegal. Kakak Hiro, Tadashi takut adiknya menyia-nyiakan potensinya. Oleh karena itu, Tadashi membawanya ke universitas tempatnya belajar, San-Fransokyo Institute of Technology (SFIT), di mana Hiro bertemu dengan teman-teman Tadashi. Mereka adalah Go Go Tomago, Fred, Wasabi No-Ginger,dan Honey Lemon. Begitu juga dengan Baymax, robot penjaga kesehatan pribadi yang diciptakan oleh Tadashi. Hiro yang kagum, memutuskan untuk bergabung ke SFIT. Untuk bisa masuk di universitas tersebut, Hiro harus mepresentasikan sebuah temuan sebagai syarat ujian masuknya. Suatu hari, Hiro berhasil membuat sebuah temuan yang sangat menarik dan hebat. Sampai akhirnya ia mendapatkan surat penerimaan dari universitas, akan tetapi sebuah tragedi terjadi yang membuat hidup Hiro berubah.

bigHero654243c09ab09c.jpg

Masih dalam masa sedihnya, robot karya Tadashi yang bernama Baymax ini aktif untuk  membantu Hiro untuk bisa kembali “sehat” dengan melakukan berbagai cara untuk menyembuhkannya, sekaligus mencari seorang pria bertopeng Kabuki misterius yang telah mencuri dan menggunakan temuan milik Hiro untuk kepentingan pribadinya. Siapakah pria misterius tersebut dan untuk apa ia sampai harus menggunakan penemuan milik Hiro yang seharusnya sudah hancur tersebut? Hiro pun bertekad untuk mencari tahu dengan bantuan Baymax beserta keempat teman Tadashi di universitas, Go Go, Wasabi, Honey Lemon dan Fred.

screen-shot-2015-01-06-at-9-15-15-am.png

big-hero-6-group-2.jpg

Film diakhiri ketika teman-teman Hiro, Baymax, dan Hiro segera melindungi kota dengan harapan untuk memenuhi harapan Tadashi untuk membantu banyak orang.

Hal yang paling menonjol dari film animasi Big Hero 6 ini adalah kualitas animasinya. Setiap ekspresi dan gerakan, sekaligus didukung dengan kemampuan para pengisi suaranya mampu memberikan nuansa sekaligus emosi yang tepat di setiap adegannya. Segi warna-warni yang digunakan sebagai tone film ini juga menyegarkan di mata, tidak terlalu kekanakan & tidak terlalu dewasa.

Dampak baik dan buruk yang ditimbulkan dari robot:

Banyak pesan positif disampaikan film ini, mengajarkan anak untuk kreatif, untuk mau rendah hati dan menuntut ilmu di institusi pendidikan, mengajarkan untuk menciptakan teknologi demi kebaikan, hingga melupakan balas dendam dan ingat tujuan utama kita diciptakan.
Dampak negatifnya dalam film ini adalah ketika melanggar lampu lalu lintas,  mendewakan teknologi, Hiro sempat menyalahgunakan Baymax untuk membalaskan dendamnya dengan memasukan chip kodingan gerakan karate yang dapat menyakiti seseorang.

0

ALGORITMA GENETIKA

Algoritma genetika merupakan sebuah algoritma komputasi yang diinspirasi teori evolusi yang kemudian diadopsi menjadi algoritma komputasi untuk mencari solusi suatu permasalahan dengan cara yang lebih “alamiah”. Salah satu aplikasi algoritma genetika adalah pada permasalahan optimasi kombinasi, yaitu mendapatkan suatu nilai solusi optimal terhadap suatu permasalahan yang mempunyai banyak kemungkinan solusi. Dalam tulisan ini, akan dibahas teori dasar algoritma genetika beserta contoh aplikasinya dalam menyelesaikan suatu permasalahan optimasi kombinasi sederhana.

Algoritma Genetik pertama kali dikembangkan oleh John Holland pada tahun 1970-an di New York, Amerika Serikat. Dia beserta murid-murid dan teman kerjanya menghasilkan buku berjudul “Adaption in Natural and Artificial Systems” pada tahun 1975.

Struktur Umum Algoritma Genetika

Struktur umum algoritma genetik dapat diilustrasikan dalam diagram alir berikut ini:

untitled.png

 

Inisialisasi populasi awal dilakukan untuk menghasilkan solusi awal dari suatu permasalahan algoritma genetika. Inisialisasi ini dilakukan secara acak sebanyak jumlah kromosom/populasi yang diinginkan. Selanjutnya dihitung nilai fitness dan seterusnya dilakukan seleksi dengan menggunakan metode roda roullete, tournament atau ranking. Kemudian dilakukan perkawinan silang (crossover) dan mutasi. Setelah melalui beberapa generasi maka algoritma ini akan berhenti sebanyak generasi yang diinginkan.

Algoritma Genetik khususnya diterapkan sebagai simulasi komputer dimana sebuah populasi representasi abstrak (disebut kromosom) dari solusi-solusi calon (disebut individual) pada sebuah masalah optimisasi akan berkembang menjadi solusi-solusi yang lebih baik. Secara tradisional, solusi-solusi dilambangkan dalam biner sebagai string ‘0’ dan ‘1’, walaupun dimungkinkan juga penggunaan penyandian (encoding) yang berbeda. Evolusi dimulai dari sebuah populasi individual acak yang lengkap dan terjadi dalam generasi-generasi. Dalam tiap generasi, kemampuan keseluruhan populasi dievaluasi, kemudian multiple individuals dipilih dari populasi sekarang (current) tersebut secara stochastic (berdasarkan kemampuan mereka), lalu dimodifikasi (melalui mutasi atau rekombinasi) menjadi bentuk populasi baru yang menjadi populasi sekarang (current) pada iterasi berikutnya dari algoritma.

Karakteristik Algoritma Genetika

Goldberg (1989) mengemukakan bahwa algoritma genetika mempunyai karakteristik-karakteristik yang perlu diketahui sehingga dapat terbedakan dari prosedur pencarian atau optimasi yang lain yaitu:

  1. AG bekerja dengan pengkodean dari himpunan solusi permasalahan berdasarkan parameter yang telah ditetapkan dan bukan parameter itu sendiri. Sebagai contoh untuk mendapatkan minimum dari fungsi  f(x)=y=x4+2x3+5, AG tidak secara langsung mencari nilai x atau y, tetapi terlebih dahulu merepresentasikan x dalam bentuk string biner.
  2. AG melakukan pencarian pada sebuah populasi dari sejumlah individu-individu yang merupakan solusi permasalahan bukan hanya dari sebuah individu.
  3. AG merupakan informasi fungsi objektif (fitness), sebagai cara untuk mengevaluasi individu yang mempunyai solusi terbaik, bukan turunan dari suatu fungsi.
  4. AG menggunakan aturan-aturan transisi peluang, bukan aturan-aturan deterministik.

Parameter yang digunakan pada algoritma genetika adalah:

  1. Fungsi fitness (fungsi tujuan) yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk menentukan tingkat kesesuaian individu tersebut dengan kriteria yang ingin dicapai.
  2. Populasi jumlah individu yang dilibatkan pada setiap generasi
  3. Probabilitas terjadinya persilangan (crossover) pada suatu generasi
  4. Probabilitas terjadinya mutasi pada setiap individu.
  5. Jumlah generasi yang akan dibentuk yang menentukan lama dari penerapan AG

Sebagaimana halnya proses evolusi di alam, suatu algoritma genetika yang sederhana umumnya terdiri dari tiga operator yaitu : operator reproduksi, operator crossover (persilangan) dan operator mutasi.

Langkah-langkah Algoritma Genetika

Struktur umum dari suatu algoritma genetika dapat didefinisikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pengkodean Pengkodean disini meliputi pengkodean gen dan kromosom.
  2. Inisialisasi populasi awal Membangkitkan sejumlah kromosom (sesuai dengan ukuran populasi) untuk dijadikan anggota populasi awal. Populasi itu sendiri terdiri dari sejumlah kromosom yang merepresentasikan solusi yang diinginkan.
  3. Evaluasi nilai fitnes Setiap kromosom pada populasi dihitung nilai fitnessnya berdasarkan fungsi fitness. Nilai fitness suatu kromosom menggambarkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut. Proses ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom dan mengevaluasinya sampai terpenuhi kriteria berhenti.
  4. Pembentukan kromosom baru
  5. Seleksi Memilih sejumlah kromosom yang akan menjadi kromosom calon parent
  6. Crossover Mengkombinasikan dua kromosom parent (induk) berdasar nilai probabilitas crossovernya untuk menghasilkan offspring
  7. Mutasi Mengubah sejumlah gen berdasar nilai probabilitas mutasinya untuk menghasilkan kromosom baru.
  8. Update Generasi Membaharui kromosom yang terdapat dalam populasi.
  9. Pengecekan faktor pemberhenti

Jika memenuhi dari salah satu dari kondisi untuk berhenti, maka siklus algoritma genetika berhenti. Proses evolusi bisa dihentikan berdasarkan beberapa kondisi, misalnya ketika:

  1. evolusi telah mencapai jumlah generasi maksimum yang diizinkan,
  2. terdapat suatu individu yang telah memiliki fitness tertentu yang diharapkan,
  3. keberagaman populasi telah mencapai tingkat minimum yang diizinkan,
  4. dalam beberapa generasi tertentu, tidak ada peningkatan nilai fitness yang diharapkan.

Sebelum algoritma genetika dilakukan, ada dua hal   penting yang harus dilakukan yaitu pendefinisian kromosom yang merupakan suatu solusi yang masih berbentuk simbol dan fungsi fitness atau fungsi obyektif. Dua hal ini berperan penting dalam algoritma genetika untuk menyelesaikan suatu masalah.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma_genetik

http://informatika.web.id/struktur-umum-algoritma-genetika.htm